17
Agustus 1945 adalah sebuah hari yang tidak biasa, ia adalah hari yang luar
biasa istimewa dan berharga. 17 Agustus 1945 saat Teks Proklamasi Kemerdekaan
dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, adalah tanda Hari Kemerdekaan
Kita, Bangsa Indonesia. Maka, peringatan hari kemerdekaan pun tidak boleh hanya
sekedarnya, ia berbeda dengan hari-hari lainnya.
Di
Kotaku, Kabanjahe (Ibukota Kabupaten Karo), peringatan Hari Kemerdekan tidak
pernah jauh dari kata luar biasa semarak. Kota Kabanjahe bahkan menjadi tempat
tersibuk di Tanah Karo dan berubah menjadi lautan manusia.
Rangkaian
kegiatan Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-69 tahun di Pemda Karo adalah sebagai berikut :
1. Latihan
Paskibraka (21 Juli – 16 Agustus 2014)
2. Latihan
lagu-lagu Aubade (14 Juli – 16 Agustus 2014)
3. Perlombaan
olahraga (6-7 Agustus 2014)
4. Ceramah
nilai-nilai juang tahun 1945 (6 Agustus 2014)
5. Gladi
bersih (13 Agustus 1945)
6. Kunjungan
Sosial (14 Agustus 1945)
7. Pawai
anak STK dan SD (14 Agustus 2014)
8. Mendengarkan
pidato kenegaraan di Kantor DPRD Kabanjahe (15 Agustus 2014)
9. Pengukuhan
Paskibraka (16 Agustus 2014)
10. Pawai
Obor /Taptu (16 Agustus 2014)
11. Renungan
Suci di Taman Makan Pahlawan Kabanjahe (16 Agustus 2014)
12. Apel
pagi di kantor-kantor dan sekolah (17 Agustus 2014)
13. Upacara
peringatan detik-detik Proklamasi (17 Agustus 2014)
14. Pemberian
remisi kepada narapidana (17 Agustus 2014)
15. Pawai
keliling Kota Kabanjahe (17 Agustus 2014)
16. Penyerahan
piagam/hadiah perlombaan (17 Agustus 2014)
17. Sarinade
penurunan duplikat Bendera Merah Putih / lagu-lagu aubade (17 Agustus 2014)
18. Ramah
Tamah (17 Agustus 2014)
19. Hiburan
Rakyat (17 Agustus 2014)
Dari
sekian banyak kegiatan yang dibuat Pemda Kab. Karo, ada beberapa momen yang menghebohkan
Kota Kabanjahe antara lain :
Pawai Anak
Acara pawai anak adalah sebuah acara yang sangat
ditunggu-tunggu masyarakat Kota Kabanjahe. Acara yang diadakan setiap tanggal 14 Agustus ini seakan memulai
gelora hari kemerdekaan di Kota Kabanjahe. Dalam kegiatan ini, para pelajar
PAUD, Sekolah TK, dan SD mewarnai Kota
Kabanjahe melalui pawai keliling Kota
Kabanjahe diiringi dengan parade marching
band, becak hias, pawai anak-anak dengan pakaian profesi, serta pawai
anak-anak dengan pakaian adat.
Adapun rute pawai anak tahun 2014 ini yaitu :
Lapangan parkir Pajak Singa – Jalan Rakoetta Brahmana – Jalan Kapten Bangsi
Sembiring – Jalan Veteran – Rumah dinas Bupati Karo – Taman Makam Pahlawan
Kabanjahe. Peserta pawai anak yang kali ini terdiri dari 48 sekolah (PAUD, TK
dan SD) dimana sebagian besar siswa diikutsertakan membentuk barisan yang
sangat panjang. Jumlah peserta pawai diperkirakan mencapai 10 ribu orang,
dengan panjang barisan … (saya tidak bisa bayangkan barisannya seberapa
panjang, yang pasti sangat panjang). Para penonton pun memadati kiri dan kanan
jalan yang dilalui peserta pawai. Tidak heran,
walau acara yang dimulai sejak
pukul 9 pagi pun selesainya bisa sampai sore hari.
Saya pribadi sangat antusias menyaksikan pawai anak
karena ini sangat istimewa. Kita bisa melihat kemampuan anak-anak SD peserta marching band yang terampil dan lincah dalam memainkan
alat-alat musik marching band
walaupun sangat berat, mereka menghasilkan music yang indah, bersemangat dan
membahana di langit Tanah Karo. Para penari yang lucu dan anggun serta para mayoret
(sebutan untuk pemimpin marching band) yang selalu menarik perhatian, mereka juga mengenakan kostum yang menarik dan
lucu, ditambah lagi gaya mereka memang
lucu-lucu dengan tingkah anak-anaknya.
Biasanya parade marching
band SD juga masih ikut serta dalam pawai 17 Agustus, tetapi beberapa tahun ini sudah tidak diikutkan lagi untuk
memperpendek barisan pawai 17 Agustus.
Kegiatan pawai anak ini juga sangat diminati oleh
anak-anak. Ikut serta dalam parade marching
band, mengenakan pakaian adat, pakaian profesi ataupun naik becak hias menyisakan kesenangan
tersendiri bagi anak-anak, serta adalah kebanggaan bagi orang tua ketika
melihat anaknya menjadi anggota marching
band dan berada dalam barisan parade
pawai anak. Walaupun sebenarnya untuk menjadi anggota marching band tidak hanya butuh kemampuan yang baik, tetapi
kecukupan dalam ekonomi mengingat biaya kostum dan segala perlengkapannya yang
tidak murah. Di Tanah Karo, pada
umumnya semua sekolah (kecuali Paud dan Sekolah TK), memiliki marching band masing-masing. Maka, Bulan
Agustus adalah bulannya marching band,
setiap sekolah sudah berlatih jauh hari sebelum 17 Agustus, dan setiap tahun
pun diadakan perlombaan marching band.
Pada 16 Agustus malam, Kota Kabanjahe membara. Pawai
Obor menerangi jalan-jalan di Kota Kabanjahe. Adapaun rute pawai obor tahun ini
dimulai dari Lapangan Sekolah Yayasan GBKP Kabanjahe-Simpang VI-Jalan Kapten
Selamat Ketaren-Jalan Letnan Mumah Purba-Jalan Kapten Bangsi Sembiring-Tugu
Bambu Runcing-Jalan Veteran-Depan Rumah Dinas Bupati Karo-Makan Pahlawan
Kabanjahe. Pawai yang diirngi dengan derai hujan tak menyurutkan niat para
peserta pawai yang terdiri dari pegawai dari berbagai instansi pemerintah di
Kota Kabanjahe (Korpri) , pegawai SKPD, Dharmawanita, TNI, Polri (Polres Tanah Karo), Kwarcab
Pramuka, Organisasi masyarakat,
mahasiswa dan juga para pelajar dari 56 sekolah (SD,SMP, dan SMA) di
Kabanjahe. Jumlah peserta pawai diperkirakan mencapai 3000 orang.
Upacara Peringatan Detik-Detik
Proklamasi Kemerdekaan RI dan Pengibaran Bendera (duplikat) Sang Saka Merah
Putih
Akhirnya tibalah pada puncak acara peringatan Hari
Ulang Tahun Kemerdekaan, yaitu Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi
Kemerdekaan RI dan Pengibaran Bendera
(duplikat) Sang Saka Merah Putih. Kegiatan Upacara Hari Kemerdekaan di Tanah
Karo biasanya dibagi tiap kecamatan. Upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi
Kemerdekaan RI dan Pengibaran Bendera
(duplikat) Sang Saka Merah Putih di Kecamatan Kabanjahe dipimpin langsung oleh
(plt) Bupati Karo Terkelin Brahmana,SH yang bertindak sebagai inspektur
upacara, lalu Lettu. Inf. Putra Iman
(Yon 125/S) sebagai Komandan Upacara serta Kapten Inf. M. Sihombing (Kodim 0205
Tanah Karo) sebagai Perwira Upacara.
Upacara seyogyanya dimulai tepat pukul 10.00 wib,
namun pengaturan barisan sudah dimulai sejak pukul 8 pagi. Lalu lintas menuju
Lapangan Samura tempat upacara diadakan pun menjadi sangat ramai. Bagaimana
tidak, peserta Upacara Hari Akbar ini tak kalah ramainya dari kegiatan sebelumnya
yaitu terdiri dari para pegawai dari instansi pemerintah, pegawai SKPD Pemda
Karo, Korpri, unsur pimpinan daerah, Kodim 0205 Tanah Karo, Yonif 125 Si
‘Mbisa, Polres Tanah Karo, Satpol PP Tanah Karo, Pramuka Kwarcab Karo, Barisan
Bhineka Tunggal Ika, mahasiswa dan para pelajar dari 26 Sekolah (SMP dan SMA)
beserta masing-masing marching Bandnya.
Hadir pula para Veteran Pejuang ’45, Purna Paskibra, dan para Ka.
Badan/Dinas/Kantor. Beberapa tahun belakangan ini Pelajar SD tidak
diikutsertakan lagi dalam Upacara dan 17 Agustus untuk memperpendek barisan
pawai nantinya.
Upacara juga semakin Khidmat dengan keberadaan
Paskibra saat pengibaran Bendera
(duplikat) Merah Putih. Usai upacara, peserta upacara melakukan pawai keliling
Kota Kabanjahe menuju Rumah Dinas Bupati Karo untuk memberikan penghormatan.
Rute pawai 17 Agustus tahun 2014 dimulai dari Lapangan Bola Samura – Jalan
Veteran – Jalan Perwira – Jalan Rata Perangin-Angin – Simpang VI – Jalan Kapten
Selamat Ketaren – Jalan Kapten Pala Bangun – Jalan Letnan Mumah Purba – Jalan Kapten
Bangsi Sembiring – Tugu Bambu Runcing – Jalan Veteran – Depan Rumah Dinas
Bupati Karo – Makan Pahlawan Kabanjahe.
Monja adalah istilah untuk barang-barang bekas impor
(kebanyakan pakaian bekas, topi, tas, pakaian dalam, jas, jaket, selimut,
bantal, dan lain-lain) atau lazim juga disebut Loak oleh masyarakat di Tanah
Karo. Pasar Monja memang banyak di Kota Kabanjahe, bahkan ada pasar khusus
Monja bernama Pajak Singa (ini hanya nama, di Tanah Karo atau di Sumatera
Utara, Pajak adalah sebutan untuk pasar. Sementara Singa adalah nama pasar
tersebut, bukan karena ada jualan Singa di pasar itu. saya juga tidak tahu
mengapa namanya Pajak Singa). Pada hari
Kemerdekaan, pesta Monja pun tidak mau
ikut ketinggalan. Para pedagang Monja berhamburan di mana-mana, bahkan
sampai menggunakan jalan raya. Dan jadilah, Pesta Kemerdekaan pun menjadi Pesta
Monja dan perang obral heboh sana-sini. Masyarakat lalu lalang cari sana sini
mana yang cocok. Memang Monja di hari kemerdekaan banyak untungnya, banyak
diskonnya, tapi banyak juga barang asal jual, makanya harus teliti sebelum
membeli. Perang Monja menjadi daya tarik kedua setelah menyaksikan pawai yang
mendorong antusiasme masyarakat dari penjuru Tanah Karo menyerbu Kota Kabanjahe
di Hari 17 Agustus, dan jadilah Kota Kabanjahe Lautan Manusia.
Banjir Sampah
Usai Pesta 17 Agustus, maka sampah menjadi
pemandangan penutup.
Seperti semarakanya semangat Hari Kemerdekaan di
Kotaku, kuharap nyala rasa cinta kepada bangsa Indonesia pun tidak hanya
sebatas euforia pada hari kemerdekaan saja. Semangat itu, haruslah pula menyala
untuk mempertahankan kemerdekaan dengan mengisi hari-hari dengan kegiatan
bermanfaat untuk memajukan Indonesia. Sekian…
3 Piece Stainless Steel Double Edge Razor Polished
BalasHapusTinted with an easy to use titanium alloy nier razor blade, this titanium bar stock brass double suppliers of metal edge razor is one of the best looking 3-piece double edge titanium mokume gane razors for the blade $39.99 · In titanium oxide stock
y004h1qimeh575 male masturbator,horse dildo,vibrators,realistic dildo,dildos,vibrators,wholesale sex doll,women sexy toys,dog dildo w112i4gmewi183
BalasHapusk664f8cqkxa411 dildos,dildo,wholesale sex toys,vibrators,Male Masturbators,horse dildo,sex toys,Panty Vibrators,Discreet Vibrators j593o7aurcy563
BalasHapusq801m4advzv570 cheap sex toys,G-Spot Vibrators,realistic vibrators,black dildos,sex toys,Butterfly Vibrator,sex toys,Bullets And Eggs,dog dildos b222t7mpkns858
BalasHapusnb078 chacossandalen,groundiesbarefoot,aldocipele,melissa shoes japan ,clarks belgique,timberlandonlinesouthafrica,vivobarefoot brussel,dannerbot,etnies marana cu837
BalasHapus