Saya hanya
ingin waktu cepat berlalu
Semasa kuliah, saya bergabung dengan Paduan
Suara Gloria. Paduan Suara ini adalah sebuah kegiatan organisasi dari UKM KMK
(Keluarga Mahasiswa Katolik) Santo Albertus Magnus USU dalam hal pengembangan
minat dan bakat menyanyi. Saya bergabung dalam kegiatan tersebut pada dasaranya
bukan karena saya pintar menyanyi. Hanya saja ada situasi dan kondisi yang
membuat saya tidak tahu harus berbuat apa dengan kondisi tak berharapan yangs saya alami. Saya lulus
di PTN yang bukan impian saya.
Saat itu di awal perkuliahan, semester 1 , Agustus
2009.Hanya karena ajakan sepupu saya untuk ikut dalam acara perkenalan (briefing) Paduan Suara Gloria pada suatu sore yang
diwarnai dengan hujan deras. Entah mengapa sejak hari itu, kaki saya mulai
melangkah bersama kelompok ini di setiap sore pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu
dalam kegiatan latihan. Sesungguhnya, yang saya ingini saat itu adalah
menghabiskan waktu. Saya ingin waktu cepat berlalu sehingga saya bisa bertemu
dengan saat untuk SNMPTN atau SPMB (lagi) dengan harapan lulus di PTN favorit
saya. Maka, saya menjalani waktu-waktu itu dengan langkah-langkah tak serius,
hanya untuk menghabiskan waktu.
Memasuki Kisah
Baru
Saya mulai menjelajah tempat-tempat baru. Saya
mengenal banyak teman baru. Kebanyakan memiliki suku berbeda dari saya umumnya
dari Batak Toba dan Simalungun. Selama ini saya hanya tinggal di kampung, Desa
Lambar (Tigapanah) dan Kabanjahe (Karo) saja. Saya pun hanya bergaul dengan
teman yang kebanyakan suku Karo.
Saya juga belajar cara mengeluarkan suara
dalam bernyanyi, diajari membaca not, dan diajari cara pengaturan nafas sebagai
bentuk pemanasan sebelum memulai bernyanyi. Sesungguhnya, bernyanyi adalah
salah satu kelemahan saya. Saya tidak sanggup. Saya tidak mampu dalam hal ini. Suara
saya tidak bagus. Saya kesulitan mengatur suara saya sendiri. Lebih sering fals
daripada benarnya. Dan saat itu, Bang Franky (salah seorang senior) yang
bertanggung jawab untuk melatih kami, sering memandang tajam saat mendengar ada
yang salah. Saya juga sering beralibi dengan hanya membuka mulut tanpa
mengeluarkan suara, agar tidak terkena tatapan tajam Bang Franky. Saya masuk ke
dalam tim alto. Saya rasa, bukan karena suara saya cocok untuk alto, tapi saya
tidak sanggup nada tinggi. Itu saja. Dan karena tidak ada kata ditolak di
Paduan Suara Gloria bagi yang mau memberikan hatinya. Maka, salut juga bagi
teman-teman yang bertanggung jawab dalam melatih suara yaitu tim nada dan
lirik.
Waktu terus berlalu dan saya ikut melangkah
bersama mereka. Saya semakin sering mendengar dentingan keyboard, saya semakin
sering menyanyikan lagu dengan nada alto. Saya semakin sering menyanyikan lagu rohani
yang indah, lagu batak (Karo, Simalungun, Toba) yang asik. Saya belajar
menyanyikan lagu berbahasa latin yang menyentuh. Saya semakin sering mendengar
harmonisasi lagu. Music mengisi hati saya.
Suatu hari, kami anggota baru saat itu,
memperhatikan Paduan Suara Gloria (senior) berlatih sebagai persiapan melakukan
pelayanan ke sebuah gereja. Saat itu mereka menyanyikan sebuah lagi berjudul
Melayani Tuhan, karangan Martin Runi. Entah mengapa saya merasakan sesuatu di
dalam hati saya, sebuah pertanyaan tentang apa yang sedang saya lakukan. Apakah
saya hanya akan membiarkan waktu cepat berlalu tanpa melakukan apa-apa? Namun,
saya masih pada langkah saya, mengikuti langkah waktu yang berlalu dan berdoa
waktu cepat berlalu. Saya menutup telinga.
Terpilih
Menjadi Sekretaris , Saya tidak bahagia
Februari 2010, Paduan Suara Gloria mengadakan
kegiatan Retret dan Regenerasi. Ini adalah kegiatan 2 tahunan Paduan Suara
Gloria berupa kegiatan refreshing, pendalaman iman dan sekaligus rangkaian LPJ pengurus 2008-2010-pelepasan jabatan
serta pemilihan dan pengangkatan pengurus baru. Kami sebagai anggota termuda
saat itu bersama anggota yang masuknya 1 tahun sebelum kami diwajibkan
mencalonkan diri menjadi salah satu BPH (Badan Pengurus Harian) dengan memilih salah
satu dari jabatan : ketua-sekretaris-bendahara-atau salah satu dari tim nada dan lirik (sopran, alto, tenor,
bass) Saya tidak tahu ingin menjadi sebagai apa. Saya merasa tidak
berkualifikasi untuk menjadi apa-apa. Karena harus memilih, maka saya menulis
sekretaris di kertas pilihan saya. Saya tidak berharap apa-apa, tapi saya
terpilih. Entah arti terpilih ini adalah tak sengaja di-pilih atau memang di-pilih. Saya tidak bahagia.
Saya hanya ingin waktu cepat berlalu, itu saja.
Tetapi Saya
menerima Tanggung Jawab Ini
Ini sebuah beban berat dalam hidup saya,
mengapa harus saya. Saya tidak pernah berani menjadi pemimpin, atau bahkan sekedar bermimpi. Walaupun ini bukan sebuah organisasi besar,
tapi tetap saja namanya jadi pemimpin. Saya bahkan di waktu yang lalu selalu tidak berani hanya untuk
berada di barisan paling depan. Lalu, apa jadinya jika saya kini menjadi
seorang pemimpin? Saya tidak tahu harus berpikir apa.
Namun, saya hanya bergulat dalam kegelisahan
hati saya sendiri. Apa yang harus saya lakukan? Saya bukan tipe orang yang
meninggalkan tanggung jawab begitu saja. Maka, dengan segala kegelisahan,
kekhawatiran dan ketakutan di dalam hati
saya, saya tetap menerima tanggung jawab itu.
Sesungguhnya saya tidak yakin dengan langkah
ini. namun, saya di dalam keragu-raguan saat itu memutuskan tetap melangkah
bersama tim BPH PS Gloria 2010-2012 lainnya ; Nicolas
Oktavianus Barus (Ketua I), Agustinus C. Siallagan (Ketua II), Sari Eprina Nadeak(Bendahara),
Yanti Simarmata (TNDL Sopran), Elda Mariany Sitohang (TNDL Alto), Roland Ganda
Simanjuntak (TNDL Tenor), Richardo Haposan Sihaloho (TNDL Bass) dan Idris
Pardosi (PJ Inventaris). Saya mulai mendengarkan dan belajar dengan Kak Nata Sembiring
sekretaris terdahulu, Bang Fredy Napitupulu (ketua periode sebelumnnya),
Bang Franky Marpaung, Kak Moy
Siringo-Ringo, Kak Jay Tarigan, Kak Nova Simbolon, beserta semua teman-teman
yang banyak memberikan kritik dan saran.
Siapa Paduan
Suara Gloria?
Hmm, tentang PS Gloria ini adalah kutipan
dari brosur PS Gloria yang saya buat sebagai berikut :
Paduan Suara GLORIA adalah paduan suara
mahasiswa katolik di USU , bagian dari UKM
KMK St. Albertus Magnus USU biro
minat dan bakat. PS Gloria telah terbentuk sejak 1990-an,namun di “bangkitkan”
kembali pada 11 September 2002. Gloria memiliki arti kemulian. Jadi, segala
kegiatan PS Gloria dengan Bene Cantat Bis Orat nya ingin memberikan kemulian
bagi nama Tuhan, sama seperti semangat KMK St. Albertus Magnus USU : Ad Maiorem
Dei Gloriam (Demi Kemuliaan Allah yang Lebih Besar). Kegiatan GLORIA adalah
melayani Tuhan melalui kunjungan gereja dan bakti sosial. Yang utama dari
keanggotaan PS GLORIA adalah ada kemauan dan tekad untuk bernyanyi demi
pelayanan kepada Tuhan. Setiap anggota GLORIA saling mendukung demi menjaga
kekompakan. Karena inti dari Keanggotaan PS Gloria adalah kekeluargaan dan
cintakasih. Sekretariat pS Gloria berada di Pondok Mahasiswa Jl. dr. Mansyur
no.73, Kompleks Gereja Stasi St.Yosef.
Beberapa kegiatan rutin PS Gloria adalah :
1. Kunjungan
Gereja (min.2 kali sebulan,ke gereja-gereja di Medan dan sekitarnya)
2. Bakti sosial
(ke panti asuhan atau lembaga sosial lainnya (situasional))
3. Sebagai Paduan
Suara untuk setiap misa kampus dan acara KMK St.Albertus Magnus USU
4. Kunjungan
Tahunan (setiap 2 tahun,ke daerah di luar kota Medan)
5. Retreet dan
regenerasi (setiap 2 tahun ; evaluasi
kepengurusan (LPJ),refreshing,dan pemilihan pengurus baru)
6. Kegiatan
kekompakan anggota (misa bersama,sharing,rujak party,cooking time
together,birthday party)
7. Mengisi
acara undangan (mis:acara
pernikahan,paskah dari instansi lain)
8. dll.
Bene Cantat Bis
Orat adalah sebuah Jalan untuk Belajar
Menggerakkan Paduan Suara Gloria ini bukan
sebuah langkah mudah ditengah berbagai hambatan yang sering menghadang kami.
Kami tidak memiliki pelatih, tetapi saya
bersyukur memiliki teman-teman dengan talenta yang mereka miliki mau berbagi
ilmu dengan yang lain sehingga sebuah kertas yang tadinya hanya terdiri dari
coretan angka dengan kata-kata pada baris di bawahnya bisa menghasilkan harmonisasi
suara dari mulut kami. Ya, kami belajar
berbagi ilmu. Kami hanya menumpang berlatih di dalam ruang Asmika di Pondok
Mahasiswa di Kompleks Gereja St. Yoseph
Jalan dr. Mansyur Medan. Kami belajar menghargai. Kami hanyalah mahasiswa yang
masih bergantung pada orangtua, sementara ongkos untuk latihan, ikut pelayanan
dan jajan tambahan bukan hal yang sedikit. Syukur-syukur kalau dapat beasiswa. Maka,
Kami belajar efisiensi dan efektifitas keuangan.
Kami pun ingin terus eksis di perkuliahan, jadwal kuliah padat bahkan ada yang
masuk sore hari. Sehingga sering sulit untuk menyandingkannya pula dengan
kegiatan PS Gloria. Maka, Kami belajar manajemen
waktu. Kami masih muda, beda usia, gejolak emosi, dan masalah pribadi. Pertentangan
tak jarang terjadi. Maka, kami belajar
cinta kasih.
Saya baru pertama sekali berada dalam posisi
memimpin. Saya tidak tahu apa-apa. Maka, saya belajar untuk belajar dari mereka, teman-teman saya ; saudara
saya. Saya belajar memimpin rapat (rapat
kecil BPH), saya belajar pembukuan (catatan agenda kegiatan), saya belajar
pelaporan (LPJ), saya belajar merangkai kata untuk sms (cantik) , saya belajar
menelepon dengan sopan (formal), saya belajar tidak serius (bercanda), saya
belajar kreatif (desain brosur, poster, dan selebaran), saya belajar memasak
(untuk aksi dana), saya belajar berani nekat (ke tempat baru), saya belajar pede (berbicara di depan umum), saya
belajar sibuk (mengorganisir kegiatan), saya belajar tertawa lebar , saya belajar
menangis di depan umum (curhat), saya belajar budaya baru (lagu daerah),dan
masih banyak sekali. Tetapi pelajar yang
utama adalah belajar membuka diri kepada Tuhan. Saya bukan tipe orang
yang sangat religius. Saya bahkan malas berpanjang-panjang kata untuk berdoa, karena saya gampang ngantuk. Namun,
ternyata, jalan yang sedang saya jalani ini bernama Bene Bis Orat yang artinya
sekali bernyanyi dengan sepenuh hati maka sama artinya dengan dua kali berdoa.
Itu berarti jalan ini membantu saya lebih sering berdoa, lebih dekat kepada
Tuhan.
Lalu, mana upah
saya?
Ketika saya berkutat dalam pelayanan bersama
Paduan Suara Gloria, saya tidak pernah mendapatkan uang jatuh dari langit. Saya
malah banyak harus berkorban uang jajan
saya untuk ongkos latihan dan kunjungan gereja, waktu yang banyak tersita
untuki kegiatan orgtanisasi, waktu istirahat yang terpotong, lelah ke sana
kemari mengurus kegiatan, dan sebagainya. Lalu, dari segala pengorbanan saya,
apa upah saya?
Saya tidak tahu kenapa saya terus melanjutkan
langkah padahal saya tidak mendapat materi yang berarti. Tapi kata-kata sederhana
: upahmu besar di surga itulah yang sesungguhnya saya harap. Saya merasa belum
pernah melakukan sesuatu yang besar untuk Tuhan. Bahkan untuk berdoa pun saya
paling malas. Namun, bersama PS Gloria saya semakin sering berdoa karena ada
ungkapan bene cantat bis orat yang artinya sekali bernyanyai dengan kesungguhan
hati sama dengan 2 kali berdoa. Saya semakin rajin berlatih bernyanyi. Saya
ingin bisa memberikan suara terbaik saya hanya untuk Dia yang memberikan saya suara.
Saya ingin saya semakin sering berdoa. Saya ingin, upah saya semakin besar di
surga setiap saat. Saya ingin dengan langkah sederhana pelayanan kami, PS
Gloria, kami pun bisa menjadi penyala asa bagi umat di gereja yang kami layani
untuk lebih bersemangat memuliakan Tuhan.
Rasa bahagia, kesehatan, mampu menyelesaikan
kuliah dengan baik, kesehatan orang tua, keharmonisan keluarga, dan masih
banyak lagi, sudah cukup luar biasa menjadi upah saya. Lalu, kekuatan jiwa
adalah hasil bagaimana Paduan Suara Gloria mengajar saya. Ia mengajar saya dari segala hambatan yang
saya lalui, dari segala nyanyian yang kami pelajari, dari segala celoteh kami
ketika bersama. Jiwa saya kuat untuk menyemangati
diri saya sendiri, untuk menyemangati teman-teman, untuk memberi semangat bagi kami
tim BPH agar tetap bersatu menjadi leader
dalam wadah pelayanan ini.
Lalu, bagaimana dengan niat saya untuk
mencari kepuasan hati terhadap PTN favorit? Hmm, saya rasa
apa yang saya jalani sekarang, mungkin adalah takdir saya. Karena,
ketika saya memutuskan untuk mengulang
jalan, saya akhirnya hanya kembali pada jalan dimana saya sudah ada
sebelumnya. Maka, saya ikhlas untuk melanjutkan
langkah di jalan ini, dimana saya akhirnya mendapatkan gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi. Ilmu Komunikasi dan Paduan
Suara Gloria ini mengajar saya banyak hal. Awalnya ilmu komunikasi, menunjukkan
kenyataan tentang diri saya ; memperkenalkan saya pada diri saya sendiri..
Lalu, Paduan Suara Gloria tempat saya mempraktikkan teori ilmu komunikasi sekaligus menuntun saya keluar dari kelemahan pribadi
yang introvert itu. saya rasa ini karena
ada Tuhan di dalam Paduan Suara Gloria. Ya, pasti karena itu.
Saya,walau telah belajar Ilmu Komunikasi di
perkuliahan dan mengaku merasakan penyertaan Tuhan melalui pelayanan bersama
Paduan Suara Gloria, tetap saja bukanlah pribadi yang sempurna. Saya tetap
bisa marah, masih ada cerobohnya, masih
belum bagus bicaranya, dan masih banyak
lagi. Namun, perubahan yang saya alami sekarang, membawa saya menjadi lebih
baik. Belajar untuk menjadi pribadi yang
sempurna dengan kesabaran dan kerendahan
hati itu adalah pelajaran kekal yang tiada kata lulusnya. Dan apa yang saya
pelajar dari 2 hal : Ilmu Komunikasi dan Paduan Suara Gloria membantu saya
untuk memiliki jiwa yang kuat dalam belajar dewasa, sabar dan rendah hati serta
terutama berpasrah kepada Tuhan untuk segala hidup saya. Jadi, terimakasih
Tuhan. Terimakasih Paduan Suara Gloria. Terimakasih teman-teman dan
saudara-saudaraku, saya sayang kalian.
Untuk kalian teman-teman, bersemangatlah selalu
melayani Tuhan bersama Paduan Suara Gloria. Pelayanan kita tak kan pernah
sia-sia.
Dear God,
saya tidak tahu bagaimana menjalani hidup
tanpa Engkau yang memandu. Saya selalu berencana dan memaksa agar rencana saya
bisa terkabul karena saya pikir rencana
saya yang terbaik. Saya pikir saya yang lebih tahu diri saya, tanpa saya sadari
Engkaulah “sutradara” hidup saya. Tuhan, tuliskan hidup saya di dalam
rencanaMu. Sesungguhnya saya tidak berhak apa-apa terhadap diri saya, hidup
saya milikMu. Maka, Ambillah Tuhan, yang ada padaku : kebebasan dan kemerdekaan.
Karena hanya rahmat dan kasih dariMu yang kumohon menjadi hartaku. Dan jadilah
padaku seperti yang Kau ingini.
Nice,
BalasHapusiseng2 nyari nama sendiri di Google, nemu blog ini.
Bundo ternyata menyelipkan namaku di blognya,
Terima kasih Bundo,
Tulisanmu ini keren, tidak ada satu kata yang terlewatkanku :D
wah, ada yang komen rupanya....
BalasHapustengkyu udah dibaca ya Lan...