Jumat, 17 Oktober 2014

PLN, Kalau Mau Pemadaman Listrik Bergilir Dikabari Dong…


Pernah, selama 2 bulan tinggal di Kota Jakarta beberapa waktu yang lalu saya merasakan kenyamanan berlistrik yang berbeda dibandingkan yang saya alami di Kota Medan. Di Jakarta, seperti pengalaman Kakak saya, baru sekali saja ia mengalami pemadaman listrik dan itupun karena adanya perbaikan oleh PLN. Seandainya saja di Kota Medan, di Sumatera Utara kami ini juga begitu, pikirku. Namun, saat pulang, saya kembali harus menjalani rutinitas berlistrik yang menjengkelkan : pemadaman listrik bergilir.
Ya, pemadaman listrik bergilir di Sumatera Utara sudah tidak asing lagi tetapi tetap saja masyarakat tidak akan pernah terbiasa. Masyarakat sudah terlanjur ketergantungan pada listrik. Kalau terjadi pemadaman, banyak sekali kegiatan yang terhambat bahkan ada pula yang tak bisa dilaksanakan. Syukur kalau punya Ganset, yang bisa menjadi sumber listrik sementara. 
Dulu jarang krisis listrik, tetapi sekarang krisis listrik malah menjadi teror. Pemadaman listrik bergilir terjadi setiap saat. Mungkin ini akibat perkembangan sumber listrik lebih lambat dibandingkan perkembangan konsumen. Istilah yang beredar mengatakan pemadaman listrik sudah seperti makan obat. Pemadaman listrik bergilir bisa terjadi 3 kali sehari pernah pula sampai masing-masing selama 3 jam. Kondisi ini pernah saya alami. Sangat melelahkan. Jika pemadaman listrik di siang hari maka banyak aktivitas yang terhambat atau bahkan tidak bisa dilakukan, dan jika terjadi pada malam hari maka selain terhambatnya aktivitas, lingkungan yang gelap bisa memicu pelaku kejahatan lebih mudah beraksi sehingga ketenteraman menjadi terganggu.
Kesalnya lagi, pemadaman bergilir ini terjadi begitu saja, tiba-tiba. Hal ini menyebabkan saya sering was-was jika hendak melakukan sesuatu yang berhubungan dengan listrik. Contohnya saja ketika hendak melakukan pencetakan tugas kuliah, saya harus mempersiapkannya jauh-jauh hari sebelum waktunya dikumpulkan khawatir akan pemadaman listrik. Pernah pula, mengulang menanak nasi yang tadinya saya menggunakan rice cooker, akibat pemadaman listrik, menanak nasi harus dipindahkan ke kukusan. Belum lagi kerugian para pengusaha dan kerusakan pada mesin industry. Saya tidak bisa bayangkan akibat pemadaman listrik di rumah sakit. Wah, pokoknya masih banyak kerugian akibat pemadaman listrik. 
Sumber energi listrik ini sudah selayaknya dibarukan. Tetapi pemerintah sering sekali mengeluhkan banyak hal yang menghambat pengembangannya sehingga pasokan listrik tetap saja kekurangan. Saya pribadi memang sangat kesal dengan pemadaman listrik ini. Namun, PLN juga saya rasa tidak ingin melakukakan ini tetapi keadaanlah yang memaksa karena memang pasokan listrik tidak memadai. Solusi utama untuk penambahan pasokan listrik saya rasa bisa dilakukan dengan pengembangan sumber daya listrik lainnya. Umumnya memang sumber listrik tenaga air (PLTA), namun masih banyak sumber daya listrik lain seperti tenaga uap, tenaga diesel dan lain-lain yang bisa dikembangkan. Namun kendala lainnya, pasti akan terkait dengan SDM, biaya dan teknologinya serta ini pasti akan memakan waktu yang tidak sebentar.
Dalam kondisi kebutuhan akan listrik yang tak bisa ditawar lagi saat ini ,langkah penghematan bisa menjadi cara yang paling gampang dilakukan oleh PLN. Namun, yang sering terjadi adalah peristiwa pemadaman bergilir tiba-tiba yang dilakukan oleh PLN. Sehingga, semakin banyak saja kerugian. Maka, perlu sekali saya rasa memberikan sosialisasi jadwal pemadaman bergilir yang per wilayah. Hal ini sangat penting untuk masyarakat dalam mengantisipasi kegiatan yang dilakukan yang berhubungan dengan listrik untuk mengurangi kerugian. Selama ini, sosialisasi jadwal pemadaman bergilir dilakukan PLN umumnya melalui radio. Namun, hal itu kurang efektif. Perlu sosialisasi menggunakan media lain, seperti melalui website PLN, melalui pengumuman di kantor/loket PLN, melalui media sosial, dan sebagainya.
Jika memang PLN ingin menempuh jalur penghematan melalui pemadaman listrik bergilir, saya rasa dengansosialisasi jadwal pemadaman listrik bergilir akan sedikit mengobati kejengkelan masyarakat. Walau demikian, saya terus berharap pemadaman bergilir bisa berhenti. Semoga pengembangan sumber listrik bisa terus dilakukan sehingga Indonesia bisa terang terus. Melalui tulisan singkat saya dalam blog ini saya harap bisa memberikan semangat bagi setiap orang untuk ikut serta pula dalam melakukan penghematan listrik, tidak hanya menunggu pemadaman bergilir.

<a href="http://akudanpln.blogdetik.com/"><img src="http://akudanpln.blogdetik.com/files/2014/09/0a546d82bbf148c4189bf107a9ac1be0_lomba-blog-300_250.gif" width="100%"></a>


Tidak ada komentar:

Posting Komentar